Anak Yang Jujur

Siapa tak kenal Imam Syafi'i rahimahullahu!
Beliau yang memiliki nama asli Muhammad
bin Idris ini merupakan salah seorang Imam
panutan bagi masyarakat muslim di dunia.
Beliau adalah peletak dasar ilmu Ushul Fiqih
melalui kitabnya Ar-Risalah. Keilmuwan
beliau sangat diakui dan pendapat-pendapat
serta pemikiran beliau menjadi rujukan.
Tidak hanya di bidang ilmu, beliau ternyata
juga merupakan teladan dalam moral dan
akhlak. Bahkan, sejak beliau kecil, Imam yang
yang berasal dari keturunan Quraisy ini
sudah menjadi uswah bagi umat Islam.
Salah satu hikayat tentang kejujuran beliau
dapat kita renungkan dalam riwayat berikut
ini. Syahdan, ketika Imam asy-Syafi
rahimahullah hendak berangkat belajar ke
Madinah belajar kepada Imam Malik
rahimahullah, beliau berkata Ibu nya :
"Wahai ibu, berilah saya nasehat !"
Ibunya berkata :
"Wahai anak ku, berjanjilah kepada ku untuk
tidak berdusta."
Imam asy-Syafi'i rahimahullah berkata :
"Saya berjanji kepada Allah lalu kepada mu
untuk tidak berdusta."
Beliau waktu usia nya masih kecil, dibekali
oleh ibu nya uang 400 dirham.. Beliau
menaiki hewan tunggangan nya dan keluar
bersama rombongan menuju Madinah, Imam
asy-Syafi menyimpan uang itu didalam
sebuah kantong yang ia jahit disela-sela
bajunya..
Ditengah - tengah perjalanan, tiba-tiba ada
sekawanan penyamun yang hendak
merampok dan merampas seluruh harta
rombongan tersebut, tatkala sampai
dihadapan Imam asy-Syafi'i yang masih kecil,
para perampok itu bertanya :
"Apakah kamu membawa uang ??"
Imam asy-Syafi'i yang masih kecil ini
menjawab :
"Iya"
Perampok :
"Berapa ??"
Asy-Syafi'i :
"Saya membawa uang 400 dirham."
Para perampok tersebut tertawa sambil
mengejek beliau dan berkata :
"Pergilah, apakah kamu hendak mengolok -
olok kami ??" Pergilah sana. mana mungkin
anak kecil seperti mu membawa uang
sebanyak itu!". kata para perampok dengan
tidak percaya).
Kemudian asy-Syafi'i berhenti disamping
rombongan kafilah yang dirampok. Pemimpin
penyamun itu berkata kepada anak buah nya
:
"Apakah kalian telah mengambil semuanya ??"
Mereka menjawab :
"Ya"
Pemimpin rampok : "Apakah kalian tidak
meninggalkan seorang pun ??"
Mereka (anak buah) menjawab : "Tidak,
kecuali seorang anak kecil yang mengaku
telah membawa uang sebanyak 400 dirham,
namun anak tersebut gila atau hanya ingin
mengolok - olok kita, sehingga kami pun
menyuruhnya pergi."
Pemimpin rampok berkata : "Bawa anak itu
kemari."
Mereka pun membawa Syafi'i kecil. Kemudian
pemimpin rampok itu bertanya kepada beliau
: "Apakah kamu membawa uang, wahai anak
kecil ??"
Syafi'i kecil menjawab : "Ya"
Pemimpin Rampok berkata : "Berapa uang
yang kamu bawa??"
Syafi'i kecil : "Empat ratus dirham."
Pemimpin perampok itu bertanya lagi:
"Dimana uang itu ??"
Lalu Syafi'i kecil mengeluarkan uang tersebut
dari balik pakian nya dan menyerahkan nya
kepada pemimpin kawanan perampok
tersebut..
Pemimpin rampok itu menuangkan uang -
uang tersebut kepangkuan nya, lalu ia
memandangi syafi'i kecil dengan keheranan
dan berkata :
"Kenapa kamu jujur kepada ku ketika aku
tadi bertanya kepada mu, dan kamu tidak
berdusta kepadaku, padahal kamu tahu
bahwa uang mu akan hilang ??"
Syafi'i pun menjawab : "Saya jujur kepada mu
karena saya telah berjanji kepada ibu ku
untuk tidak berdusta kepada siapa pun."
Mendengar penuturan Syafi'i kecil itu, tiba -
tiba tangan pemimpin rampok itu berhenti
memain - mainkan uang 400 dirham tersebut,
karena hatinya telah bergetar karena hidayah
dari Allah..
Lalu pemimpin rampok itu berkata sambil
mengembalikan uang tersebut kepada Syafi'i
kecil :
"Ambillah uang mu, kamu takut untuk
mengkhianati janji mu kepada ibu mu,
sedangkan aku tidak takut berkhianat kepada
janji Allah Subhanhu wa ta'ala ?? Pergilah,
wahai anak kecil dalam keadaan aman dan
tenang, karena aku telah bertaubat kepada
Zat yang Maha menerima taubat lagi Maha
Penyayang melalui kedua tangan mu dengan
taubat ini dan aku tidak akan pernah
mendurhakai-Nyalagi selamanya."
Kemudian pemimpin kawanan perampok itu
memandang anak buahnya dan berkata :
ﺇﻥّ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﺎﻣﺮﻛﻢ ﺃﻥ ﺗﺆﺩّﻭﺍ ﺍﻷﻣﺎﻧﺎﺕ ﺇﻟﻰ ﺃﻫﻠﻬﺎ
"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu
menyampaikan amanat kepada orang yang
berhak menerima nya. .." [An-Nisa ayat 58].
Lalu anak buahnya berkata sambil membawa
harta dan berbagai perhiasan rombongan
kafilah yang mereka rampok tadi dan
mengembalikan nya, dan mereka berkata
kepada pemimpin mereka : "Wahai tuan kami,
anda telah bertaubat dengan Zat Yang Maha
Menerima taubat lagi Maha Penyayang,
sedangkan anda adalah pemimpin kami. Oleh
karena itu kami lebih pantas untuk bertaubat
daripada anda."
Akhirnya mereka semua bertaubat kepada
Allah, lewat kejujuran Imam asy-Syafi'i kecil..
[ Diringkas dan disadur dari buku Biografi Imam
Syafi'i hal 17-20, Abdul Aziz asy-Syinawi. Judul
aslinya Al-Aimmah Al-Arba'ah Hayatuhum
Mawaqifuhum Ara'ahum Qadhiyusy Syariah al-
Imam asy-Syafi'i ]

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SABILUNA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger