BAHAYA FATAL MEMBIARKAN ANAK TERLALU LAMA MENANGIS

Anggapan yang beredar di kalangan masyarakat
bahwa membiarkan anak menangis beberapa lama
akan menguatkan jantung bayi sehingga banyak
orang tua yang membiarkan si kecil menangis begitu
saja. Saat bayi baru mulai menangis, ada orangtua
yang terkadang membiarkannya dulu baru setelah
itu menolongnya.
Ada 4 bahaya fatal membiarkan anak terlalu lama
menangis :
1. Membiarkan anak menangis terlalu lama bisa
merusak perkembangan otaknya
Menurut Penelope Leach, seorang pakar kesehatan
anak menemukan bayi atau anak yang tertekan
berkali-kali dan dibiarkan menangis lama berisiko
mengembangkan masalah di kemudian hari. Studi
membuktikan otak anak yang dibiarkan menangis
untuk jangka waktu lama, berisiko mengalami
kerusakan dalam perkembangannya sampai 15% yang
dapat mengurangi kapasitasnya untuk belajar. ''Ini
bukan sekadar pendapat, tapi sebuah fakta bahwa
membiarkan bayi menangis berpotensi merusak 1
miliar sel otaknya. Jadi mengapa harus mengambil
risiko seperti itu?'' ujar Leach.
2. Merusak mental anak-anak dan hubungan jangka
panjang
Dalam banyak penelitian, akhirnya diketahui bahwa
praktek membiarkan anak menangis dapat merusak
jiwa anak-anak dan kemampuan mereka dalam
berelasi dengan orang-orang di sekitanya dalam
jangka panjang. Sehingga anak yang dibiarkan
menangis akan membuatnya menjadi tidak sehat,
kurang cerdas, lebih mudah cemas, tidak kooperatif
terhadap orang lain.
Ketika anak sangat tertekan, hormon kortisol
dilepaskan secara berlebihan yang akan pembunuh
neuron.
3. Ketidakstabilan hormon dan bahan kimia di dalam
otak
Kajian mendapati, anak yang sering dibiarkan
bersendirian dalam suasana yang tertekan
mempunyai tahap lambakan hormon Kortisol (stress
related hormone) yang abnormal. Dr. Allan Schore
dari UCLA School of Medicine menjelaskan lambakan
hormon ini memusnahkan hubungan antara saraf di
bahagian penting otak bayi yang sedang
berkembang. Kajian lanjutan berkaitan dampak
negatif tangisan terhadap otak menunjukkan bayi
mengalami potensi peningkatan 10X ganda menjadi
kanak-kanak ADHD (Attention Deficit and Hyper
Activity Disorder). Iaitu kurang tumpuan
pembelajaran di sekolah dan kemahiran sosial yang
lemah.
4. Kemunduran perkembangan emosi dan kecerdasan
sosial
Pasukan Dr Rao dari National Institutes of Health
USA membuktikan, anak yang mengalami episod
tangisan yang berpanjangan pada tiga bulan pertama
hidupnya mempunyai tahap IQ rendah menjelang usia
lima tahun berbanding anak-anak lain. Anakk-anak
ini juga menunjukkan kelambanan perkembangan
fungsi motorik (sumber : dokteranak net)
LIKE & SHARE Bila Bermanfaat....
Sumber : family.fimela. com

Share this article :

+ komentar + 1 komentar

12 Juni 2015 pukul 10.10

Wah mksih infonya :-)

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SABILUNA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger