Anak Sukses Bermula dari Bangun Pagi

Perbaikan kualitas generasi selayaknya dimulai dgn
kebiasaan bangun di pagi hari. Sebab generasi
unggul bermula dari pagi yang masyangul (sibuk).
Kebiasaan bangun pagi hendaklah dimulai dari usia
dini. Peran Ayah amat dinanti. Ayah yang peduli
tak abai dalam urusan bangun pagi buah hati.
Jika anak terbiasa bangun siang. Maka keberkahan
hidup melayang. Aktivitas ruhani menjadi jarang.
Perilaku menjadi jalang.
Mulailah dengan malam yang berkualitas. Anak
tidak terjaga di ambang batas. Harus buat
peraturan tegas. Kapan terjaga dan kapan pulas.
Sehabis isya jangan ada aktivitas fisik berlebihan.
Upayakan aktivitas yang menenangkan. Membaca
atau bercerita yang berkesan. Biasakan berbagi
perasaan. Mulai dengan cerita aktivitas harian.
Evaluasi jika ada yang tidak berkenan. Sekaligus
sarana pengajaran
Buat kesepakatan bangun jam berapa. Lantas anak
mau dibangunkan bagaimana. Jadikan ini sebagai
modal membangunkan di pagi harinya.
Tutuplah aktivitas malam dengan dengarkan
tilawah. Agar anak tidur membawa kalimat Allah
Pemberi Rahmah. Terekam dalam memorinya
sepanjang hayah.
Pagi pun datang. Jalankan kesepakatan yang dibuat
sebelum tidur menjelang. Bangunkan anak penuh
kasih sayang. Bangunkan dengan cara yang ia
bilang. Jika anak menolak tuk beranjak, ingatkan
akan kesepakatan semalam. Anak siap terima
konsekuensi tanpa diancam. Batasi kesenangan yang
ia idam.
Bangunkan anak dengan kalimat Ilahi. Agar paginya
diberkahi. Jika perlu adzan di telinga kanan dan
kiri. Bisikan dengan lembut tembus ke hati. Jika ia
segera bangun, jangan lupa apresiasi. Hadiahi
dengan doa dan kecupan di pipi. Tak lupa bertanya
tentang mimpi. Anak butuh transisi.
Jika anak telah terjaga, siapkan aktivitas olah jiwa
dan raga. Agar fisik anak bergerak tak kembali ke
kasur yang menggoda. Mudah-mudahan jadi pola.
Jalankan pola ini minimal 2 pekan. Agar lama-lama
jadi kebiasaan. InsyaAllah anak bangun pagi dengan
kesadaran. Sebab tubuhnya telah menyesuaikan.
Jika ayah tak sempat membangunkan, karena harus
segera ke kantor kejar setoran, mintalah ibu
berganti peran. Agar anak tak merasa diabaikan.
Jangan sampai anak tumbuh remaja, punya
kebiasaan yang tidak mulia. Bangun pagi selalu
tertunda. Shalat shubuh di waktu dhuha. Banyak
melamun tak ada guna.
Jika terlanjur anak bangun kesiangan. Buatlah
rencana bersama pasangan. Konsisten dan tidak
saling menyalahkan. Fokus kepada upaya
perbaikan.| Sebelum terlambat, segera bertindak
cepat. Agar masa depan anak selamat. Fokuslah
kepada perbaikan pola tidur yang sehat.
Jika anak terbiasa bangun pagi sedari dini, itu ciri
anak berprestasi. Tak mudah dipengaruhi berbagai
pergaulan yang tidak islami.
So, tunggu apalagi. Jangan cuma bisa marah dan
mencaci. Segera bertindak untuk buah hati.
Fokuslah kepada bangun pagi. Selam Ustadz Bendri Jaisyurrahman. Fimadani.com
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SABILUNA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger